Seringkali orang tua tidak menyadari apabila buah hatinya sedang dalam keadaan depresi.
Depresi tidak tiba-tiba terjadi atau seketika seperti flu atau batuk, tetapi melalui fase cemas dan stres. jika stres yang terjadi pada anak lambat untuk ditangani, biasanya akan berlanjut fase depresi. nah mungkin kita ingin tau apa sebenarnya depresi itu. depresi dapat kita artikan sebagai sebuah masa gelap, kesedihan hati yang dalam. sementara menurut Rice.P.L, 1992 depresi adalah gangguan mood yang berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berfikir, perasaan dan perilaku) seorang individu.
sebenarnya depresi pada balita mudah sekali kita temukan pada putra putri kita, hal ini karena pada balita, defend (perilaku menutup diri agar tidak mudah dilihat oleh orang lain)belum ada. pada fase balita, anak masih menunjukkan sikap polos dan lugu, sehingga untuk orang tua yang peka dan perhatian terhadap anaknya, saya yakin proses depresi tidak akan berlangsung hingga fase yang berat.
gejala-gejala atau simptom depresi dapat kita bagi menjadi 4 yaitu :
1. melihat dari aktivitas
2. melihat dari fungsi otak
3. melihat dari kesehatan
4. melihat dari perasaan.
...........................................................
1. aktivitas
- aktivitas yang dilakukan dikesehariannya menjadi berbeda. anak jadi suka menyendiri dan tidak suka untuk melakukan aktivitas bersama orang lain
- aktivitas makan dan minum mengalami perubahan. anak semakin sulit untuk makan, atau malah sebaliknya.anak menjadi lahap makan apa saja yang ditemuinya.
-anak menjadi lebih pendiam dan jarang bercanda atau tertawa, tatapan anak menjadi kosong atau sering melamun
- lebih sering aktivitas yang berbau kekerasan, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain atau teman sendiri
- kurang antusias dalam merespon sesuatu terutama sesuatu yang ia sukai.
2. fungsi otak
- konsentrasi menurun
- mudah atau sering lupa terhadap sesuatu
3. kesehatan
- fisiknya mudah lelah
-perkembangan mayor yang tertunda pada balita, misalnya lambat bicara, lamabat berjalan, atau lambat merespon dan mengekspresikan diri)
- keluhan yang sangat sering mengenai masalah fisik, seperti sakit perut, pusing. dapat juga seringnya ngompol atau pup di celana
4. perasaan
- perasaan tidak berharga atau memiliki perasaan bersalah secara berlebihan
-sensifitas berlebihan sampai penolakan pada kegagalan
-sering cemburu terhadap perilaku anak balita yang lain
-lebih sering menangis, berteriak-teriak dan ksedihan persisten
- kemarahan semakin meningkat/mudah marah
penyebab :
1. lingkungan
2.pertengakran orang tua di depan anak
3.kekerasan seksual baik perkosaan maupun sodomi pada balita laki-laki
4.predisposisi genetik
5.anak yang terlantar
6.adanya sejarah pemakaian obat-obatan
7.adanya perceraian
8.kehilangan orang yang dicintai
9.suara yang keras/labeling pada anak
10.bermasalah dengan =teman di sekolah
11. tidak nyaman dengan guru.
cara menghindari depresi pada anak
1. gunakan bahasa yang lembut, tutur kata yang sopan/
2, jangan takut untuk meminta maaf pada anak apabila kita salah
3. berubah untuk lembut, tutur kata bahasa yang halus dan penuh kasih sayang
4. buat suasana nyaman dengan bahasa yang halus dan bersih
5. buat standar dalam rumah,hindari standar ganda
pemulihan :
1. konseling dan terapi subjek / anak pada ahli perkembangan anak contohnya psikolog anak atau klinis anak
2.family therapy
3.art therapy
4. permainan / games yang bisa meluapkan emosi.
Blog ini memuat semua cerita tentang kehidupan. kehidupan orang...membahas,menganalisa, mendiskusikan dan banyak lagi all about u..laki-laki,wanita, suami, istri, remaja,dewasa,ibu-ibu hamil, carier women, love, persahabatan de el el...ga rugi buka ajha dan Kalo mau cari cepat tentang Psikologi, kamu coba aja Kolom Search Kami di sebelah kanan
Tampilkan postingan dengan label psikologianak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label psikologianak. Tampilkan semua postingan
Rabu, 23 Februari 2011
Rabu, 16 Februari 2011
RISIKO PERTENGKARAN DI DEPAN ANAK
Masalah – masalah yang kerap terjadi :
1. masalah financial : bagaimanpun uang menjadi hal yangpaling menjadi permsalahan utama di kalangan rumah tangga. hasil yang sedikit sementara kebutuhan anak yang semakin menningkat membuat para orang tua secara tidak sadar mengungkapkan kekesalannya di depan anak. kebutuhan hidup yang semakin mahal juga membuat orang tua hrs berfikir keras untuk mencari penghasilan lain.
2. pola asuh yang tidak sama. usahakan ada satu konsep yang harus sama diantara istri dan suami. pola asuh yang berbeda membuat anak bingung untuk melaksanakannya dan siapa yang harus ia ikuti.misalnya masalah jam tidur, peraturan yang sudah dibuat jam tidur adalah jam 8 malam. tetapi karna ayah tidak tega maka sering membiarkan anak tidur diatas jam 8.nah istri yang tidak terima akhirnya melakukan konfrontasi di depan anak. hal ini yang membuat pertengakaran kerap terjadi.
3. pekerjaan
4. pergaulan /cemburu
5. masalah eksternal (mertua / keluarga suami)
6. KDRT kekerasan fisik dan kekerasan psikologis
Maslah apapun sebenarnya perlu di dalam rt, tp bagaimana kita menyikapinya. Masalah harus cepat diselesaikan, jangan dibuat berlarut-larut sehingga berpengaruh thdp mood kita dan akhirnya dapat merugikan anak anak.
Hal yang dilakukan jika pertengkaran terjadi ;
1. jangan menunggu masalah menjadi besar
2. komunikasi yang terbuka dan mau berbesar hati
3.adanya bantuan dari pihak ketiga
4.hindari melibatkan anak
5. adanya upaya pemulihan pada anak.
Dampak anak yang sering melihat atau terlibat dalam pertikaian ortu
- Anak mjd pendiam/tidak nyaman
- Takut kena marah ortunya
- Depresi
- Rewel , merasa gelisah, tidak tenang, meminta banyak perhatian.
- Mudah sakit
- Kehilangan figure salah satu ortu
- Traumakemungkinan besar akan menemui kesulitan dalam menjalin hubungan dengan seseorang kr trauma
- Anak mjd labil
- Prestasi disekolah menrun/tdk bprestasi
- Berpengaruh tdh kepribadian cara menyelesaikan masalah dg bertikai
1. masalah financial : bagaimanpun uang menjadi hal yangpaling menjadi permsalahan utama di kalangan rumah tangga. hasil yang sedikit sementara kebutuhan anak yang semakin menningkat membuat para orang tua secara tidak sadar mengungkapkan kekesalannya di depan anak. kebutuhan hidup yang semakin mahal juga membuat orang tua hrs berfikir keras untuk mencari penghasilan lain.
2. pola asuh yang tidak sama. usahakan ada satu konsep yang harus sama diantara istri dan suami. pola asuh yang berbeda membuat anak bingung untuk melaksanakannya dan siapa yang harus ia ikuti.misalnya masalah jam tidur, peraturan yang sudah dibuat jam tidur adalah jam 8 malam. tetapi karna ayah tidak tega maka sering membiarkan anak tidur diatas jam 8.nah istri yang tidak terima akhirnya melakukan konfrontasi di depan anak. hal ini yang membuat pertengakaran kerap terjadi.
3. pekerjaan
4. pergaulan /cemburu
5. masalah eksternal (mertua / keluarga suami)
6. KDRT kekerasan fisik dan kekerasan psikologis
Maslah apapun sebenarnya perlu di dalam rt, tp bagaimana kita menyikapinya. Masalah harus cepat diselesaikan, jangan dibuat berlarut-larut sehingga berpengaruh thdp mood kita dan akhirnya dapat merugikan anak anak.
Hal yang dilakukan jika pertengkaran terjadi ;
1. jangan menunggu masalah menjadi besar
2. komunikasi yang terbuka dan mau berbesar hati
3.adanya bantuan dari pihak ketiga
4.hindari melibatkan anak
5. adanya upaya pemulihan pada anak.
Dampak anak yang sering melihat atau terlibat dalam pertikaian ortu
- Anak mjd pendiam/tidak nyaman
- Takut kena marah ortunya
- Depresi
- Rewel , merasa gelisah, tidak tenang, meminta banyak perhatian.
- Mudah sakit
- Kehilangan figure salah satu ortu
- Traumakemungkinan besar akan menemui kesulitan dalam menjalin hubungan dengan seseorang kr trauma
- Anak mjd labil
- Prestasi disekolah menrun/tdk bprestasi
- Berpengaruh tdh kepribadian cara menyelesaikan masalah dg bertikai
Label:
psikologianak
Langganan:
Postingan (Atom)