Rabu, 23 Februari 2011

sadaridepresipadabalitaanda

Seringkali orang tua tidak menyadari apabila buah hatinya sedang dalam keadaan depresi.
Depresi tidak tiba-tiba terjadi atau seketika seperti flu atau batuk, tetapi melalui fase cemas dan stres. jika stres yang terjadi pada anak lambat untuk ditangani, biasanya akan berlanjut fase depresi. nah mungkin kita ingin tau apa sebenarnya depresi itu. depresi dapat kita artikan sebagai sebuah masa gelap, kesedihan hati yang dalam. sementara menurut Rice.P.L, 1992 depresi adalah gangguan mood yang berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berfikir, perasaan dan perilaku) seorang individu.

sebenarnya depresi pada balita mudah sekali kita temukan pada putra putri kita, hal ini karena pada balita, defend (perilaku menutup diri agar tidak mudah dilihat oleh orang lain)belum ada. pada fase balita, anak masih menunjukkan sikap polos dan lugu, sehingga untuk orang tua yang peka dan perhatian terhadap anaknya, saya yakin proses depresi tidak akan berlangsung hingga fase yang berat.

gejala-gejala atau simptom depresi dapat kita bagi menjadi 4 yaitu :
1. melihat dari aktivitas
2. melihat dari fungsi otak
3. melihat dari kesehatan
4. melihat dari perasaan.
...........................................................
1. aktivitas
- aktivitas yang dilakukan dikesehariannya menjadi berbeda. anak jadi suka menyendiri dan tidak suka untuk melakukan aktivitas bersama orang lain
- aktivitas makan dan minum mengalami perubahan. anak semakin sulit untuk makan, atau malah sebaliknya.anak menjadi lahap makan apa saja yang ditemuinya.
-anak menjadi lebih pendiam dan jarang bercanda atau tertawa, tatapan anak menjadi kosong atau sering melamun
- lebih sering aktivitas yang berbau kekerasan, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain atau teman sendiri
- kurang antusias dalam merespon sesuatu terutama sesuatu yang ia sukai.

2. fungsi otak
- konsentrasi menurun
- mudah atau sering lupa terhadap sesuatu

3. kesehatan
- fisiknya mudah lelah
-perkembangan mayor yang tertunda pada balita, misalnya lambat bicara, lamabat berjalan, atau lambat merespon dan mengekspresikan diri)
- keluhan yang sangat sering mengenai masalah fisik, seperti sakit perut, pusing. dapat juga seringnya ngompol atau pup di celana
4. perasaan
- perasaan tidak berharga atau memiliki perasaan bersalah secara berlebihan
-sensifitas berlebihan sampai penolakan pada kegagalan
-sering cemburu terhadap perilaku anak balita yang lain
-lebih sering menangis, berteriak-teriak dan ksedihan persisten
- kemarahan semakin meningkat/mudah marah

penyebab :
1. lingkungan
2.pertengakran orang tua di depan anak
3.kekerasan seksual baik perkosaan maupun sodomi pada balita laki-laki
4.predisposisi genetik
5.anak yang terlantar
6.adanya sejarah pemakaian obat-obatan
7.adanya perceraian
8.kehilangan orang yang dicintai
9.suara yang keras/labeling pada anak
10.bermasalah dengan =teman di sekolah
11. tidak nyaman dengan guru.

cara menghindari depresi pada anak
1. gunakan bahasa yang lembut, tutur kata yang sopan/
2, jangan takut untuk meminta maaf pada anak apabila kita salah
3. berubah untuk lembut, tutur kata bahasa yang halus dan penuh kasih sayang
4. buat suasana nyaman dengan bahasa yang halus dan bersih
5. buat standar dalam rumah,hindari standar ganda

pemulihan :
1. konseling dan terapi subjek / anak pada ahli perkembangan anak contohnya psikolog anak atau klinis anak
2.family therapy
3.art therapy
4. permainan / games yang bisa meluapkan emosi.

Rabu, 16 Februari 2011

ADAPTASI PASANGAN SUAMI ISTRI DALAM PERKAWINAN

ADAPTASI dapat juga dikatakan sebagai penyesuaian antara suami dan istri. Orang yang sudah menikah terikat karena tanggung jawab. Penyesuaian dalam perkawinan bukanlah hal yang mudah, karena harus menyatukan 2 karakter yang berlainan.
Yang harus disesuaikan di dalam perkawinan, karena perkwinan haruslah dibangun berdasarkan tanggung jawab :
1. berkaitan dengan hubungan seksual
2. masalah keuangan
3. agama
4. aaktivitas sosial dan rekreasi
5. hubungan dengan keluarga dari pasangan
6. hubungan dengan teman
7. cara pengasuhan anak

3 hal yang menyebabkan proses penyesuaian menjadi sulit :
1. dalam perkawinan setiap individu dituntut untuk terus menerus melakukan penyesuaian dengan pasangan hidupnya.
2. orang dituntut untuk bertanggung jawab
3. dengan hadirnya orang lain di dalam keluarga, hubungan emosional pasangan mungkin akan terganggu.
Beberapa factor yang mempengaruhi tingkat penyesuaian pada sebuah perkawinan:
1. usia ketika menikah
2. hubungan dengan ortu
3. kondisi perkawinan ortu
4. kemampuan bersosialisasi
5. religiusitas
6. sikap terhadap perkawinan
7. tingkat penyesuaian suami istri sebelum menikah
8. motivasi melakukan perkawinan
9. proses memilih pasangan
10. karakteristik demografi suami istri
pola penyesuain perkawinan :


Aksesoris Caten Membina Keluarga Harmonis

Yg harus diperhatikan ketika kita memutuskan untuk menikah :
1. Komunikasi
- kebebasan pasca menikah (aktivitas dan ruang privasi yang dapat dikerjakan pasangan)/aktivitas sosial
-agama
-sikap terhadap perkawinan
-pengelolaan keuangan
- berkaitan dengan hubungan seks
-kepedulian terhadap pasangan
-hubungan dengan keluarga dari pasangan..siapa yg ikut dengan kita
-cara pengasuhan anak/konsep pengasuhan anak


2. penyesuaian
• pasangan
a. tingkat kematangan
b. kestabilan emosi
c. rasa aman yg dimiliki suami istri sebelum menikah
hal ini jg dipengaruhi ol latar belakang keluarga,pengasuhan ortu,konflik dg ibu,suku, keyakinan,
• ortu pasangan (kenali tipe mertua anda)
• keluarga pasangan

Beberapa factor yang mempengaruhi tingkat penyesuaian pada sebuah perkawinan:
1. usia ketika menikah
2. hubungan dengan ortu
3. kondisi perkawinan ortu
4. kemampuan bersosialisasi
5. religiusitas
6. sikap terhadap perkawinan
7. tingkat penyesuaian suami istri sebelum menikah
8. motivasi melakukan perkawinan
9. proses memilih pasangan
10. karakteristik demografi suami istri
individu yg memiliki kecerdasan emosional (matang n dewasa) yg tinggi dapat menyesuaikan dirinya dg baik seprti :org yg dapat menyelesaikan masalah dg baik,memahami motivasi manusia, dapat berfikir mandiri,btanggungjawab thp kesalahan yg dilakukan,dpt menahan keinginan dan siap u berkorban
4. mengetahui cara menyelesaikan konflik :
-kompromi :menyatukan pendapat atau visi misi.melalui kesepakatan suami istri meraih tingkat penyesuaian perkawinan yg tinggimenumbuhkan saling percaya n aman. Ke2belah pihak tdk merasa melakukan pengorbanan
-akomodasi :pasangan berada pada posisi yg bertolak belakang,karakter yg berbeda namun menerima kenyataan bahwa mereka berbedaada diskusi umenguntungkan kedua belah pihak
-permusuhan :sering berantem,sama-sama puas bila menyelesaikan dg konflikpernikahan diwarnai dengan ketegangan
Ada 5 tipe perkawinan :
1. perkawinan yg diliputi konflik
pd tipe ini perkawinan selalu diliputi konflik setiap harinya. Namun pasangan masih mempertahankan kelanjutan perkawinannya..walau pertengkaran sering terjadi namun masih terlihat rukun bila di depan umum.dipertahankan kr factor kohesivitas Daya lekat
2. perkawinan yg terasa hambar
Terasa hambar, tidak menggairahkan, namun tdk ada konflik.--> tdk ada ancaman yg c serius, pasangan sudah tdk saling menghiraukan. Bertahan karena anak,tradisi keluarga/keyakinan, kepemilikan bersama
3. perkawinan yg cukup nyaman
merasa cocok,berbagi aktivitas dan kesenangan dan enjoy dengan perkawinan mereka.aktivitasnya tidak vital
4. perkawinan yg menunjukkan adanya kativitas yg vital (vital relationship)bersedia bkorban demi memuaskan pasangannya
5. total relationship (perkawinan yg menunjukkan adanya hubungan totalitas antara suami istri).suami istri kompak dan totalitas berbagi minat dan aktivitas pada semua hal yg ada dalam perkawinan.(/span)

RISIKO PERTENGKARAN DI DEPAN ANAK

Masalah – masalah yang kerap terjadi :
1. masalah financial : bagaimanpun uang menjadi hal yangpaling menjadi permsalahan utama di kalangan rumah tangga. hasil yang sedikit sementara kebutuhan anak yang semakin menningkat membuat para orang tua secara tidak sadar mengungkapkan kekesalannya di depan anak. kebutuhan hidup yang semakin mahal juga membuat orang tua hrs berfikir keras untuk mencari penghasilan lain.
2. pola asuh yang tidak sama. usahakan ada satu konsep yang harus sama diantara istri dan suami. pola asuh yang berbeda membuat anak bingung untuk melaksanakannya dan siapa yang harus ia ikuti.misalnya masalah jam tidur, peraturan yang sudah dibuat jam tidur adalah jam 8 malam. tetapi karna ayah tidak tega maka sering membiarkan anak tidur diatas jam 8.nah istri yang tidak terima akhirnya melakukan konfrontasi di depan anak. hal ini yang membuat pertengakaran kerap terjadi.
3. pekerjaan
4. pergaulan /cemburu
5. masalah eksternal (mertua / keluarga suami)
6. KDRT kekerasan fisik dan kekerasan psikologis
Maslah apapun sebenarnya perlu di dalam rt, tp bagaimana kita menyikapinya. Masalah harus cepat diselesaikan, jangan dibuat berlarut-larut sehingga berpengaruh thdp mood kita dan akhirnya dapat merugikan anak anak.
Hal yang dilakukan jika pertengkaran terjadi ;
1. jangan menunggu masalah menjadi besar
2. komunikasi yang terbuka dan mau berbesar hati
3.adanya bantuan dari pihak ketiga
4.hindari melibatkan anak
5. adanya upaya pemulihan pada anak.
Dampak anak yang sering melihat atau terlibat dalam pertikaian ortu
- Anak mjd pendiam/tidak nyaman
- Takut kena marah ortunya
- Depresi
- Rewel , merasa gelisah, tidak tenang, meminta banyak perhatian.
- Mudah sakit
- Kehilangan figure salah satu ortu
- Traumakemungkinan besar akan menemui kesulitan dalam menjalin hubungan dengan seseorang kr trauma
- Anak mjd labil
- Prestasi disekolah menrun/tdk bprestasi
- Berpengaruh tdh kepribadian cara menyelesaikan masalah dg bertikai

BiroPsikologi

Biro Psikologi Mata O Hati sebuah pelayanan yang bertempat di JL. Raudah V teluk lerong samarinda...email yulia.spsi@gmail.com

1. Sejarah
Biro Psikologi mata v hati didirikan pada bulan Juli tahun 2010 di Samarinda. Kantor Utama ada di Jl Raudah V RT 28 Block 4C no. 27 Teluk Lerong Ilir Samarinda. Latar belakang berdirinya Biro Psikologi mata v hati karena telah banyak masyarakat yang sadar akan kebutuhan mengenai kesehatan mental, baik preventif (menjaga) maupun kuratifnya (penyembuhan), kesadaran tentang pendidikan anak, maupun kebutuhan perusahaan mengenai SDM yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, sekaligus menjaga kesehatan psikis SDM melalui konseling khusus bagi karyawan di perusahaan tersebut.
Logo Biro psikologi mata v hati memiliki makna bahwa dengan melihat mata, kita mampu mengerti dan memahami keadaan hati seseorang. Mata merupakan visual dari hati/jiwa.
Pendiri biro mata v hati adalah seorang psikolog dengan pendidikan magister profesi klinis yang telah berpengalaman baik dalam penanganan konseling pribadi, keluarga, kelompok (perusahaan), maupun kasus anak. Di biro psikologi ini bergabung juga psikolog yang berlatar belakang pendidikan magister pendidikan, maupun magister industri, yang harapannya mampu bekerja sesuai dengan spesifikasi penanganan masalah yang dihadapinya.


4. Tujuan
a. Membangun Pribadi yang mampu mengenal dengan baik diri sendiri dan mampu membangun hubungan dengan orang lain
b. Membangun Keluarga : keharmonisan suami istri, hubungan antara anggota keluarga menjadi lebih baik dengan menyadari fungsi dan peran masing-masing.
c. Mengetahui dan memahami karakter, masalah, bakat, minat anak agar dapat berfungsi dan berkembang lebih optimal.
d. Membangun SDM sekolah baik pengajar, siswa, Staff Sekolah dan lingkungan pendukungnya melalui system pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan mampu mencetak siswa-siswa unggulan dan berperestasi.
e. Membangun SDM perusahaan, mulai dari perekrutan pegawai, pengembangan Pegawai dan membantu perusahaan untuk melakukan pengaturan posisi SDM dengan tepat