Rabu, 16 Februari 2011

ADAPTASI PASANGAN SUAMI ISTRI DALAM PERKAWINAN

ADAPTASI dapat juga dikatakan sebagai penyesuaian antara suami dan istri. Orang yang sudah menikah terikat karena tanggung jawab. Penyesuaian dalam perkawinan bukanlah hal yang mudah, karena harus menyatukan 2 karakter yang berlainan.
Yang harus disesuaikan di dalam perkawinan, karena perkwinan haruslah dibangun berdasarkan tanggung jawab :
1. berkaitan dengan hubungan seksual
2. masalah keuangan
3. agama
4. aaktivitas sosial dan rekreasi
5. hubungan dengan keluarga dari pasangan
6. hubungan dengan teman
7. cara pengasuhan anak

3 hal yang menyebabkan proses penyesuaian menjadi sulit :
1. dalam perkawinan setiap individu dituntut untuk terus menerus melakukan penyesuaian dengan pasangan hidupnya.
2. orang dituntut untuk bertanggung jawab
3. dengan hadirnya orang lain di dalam keluarga, hubungan emosional pasangan mungkin akan terganggu.
Beberapa factor yang mempengaruhi tingkat penyesuaian pada sebuah perkawinan:
1. usia ketika menikah
2. hubungan dengan ortu
3. kondisi perkawinan ortu
4. kemampuan bersosialisasi
5. religiusitas
6. sikap terhadap perkawinan
7. tingkat penyesuaian suami istri sebelum menikah
8. motivasi melakukan perkawinan
9. proses memilih pasangan
10. karakteristik demografi suami istri
pola penyesuain perkawinan :


Aksesoris Caten Membina Keluarga Harmonis

Yg harus diperhatikan ketika kita memutuskan untuk menikah :
1. Komunikasi
- kebebasan pasca menikah (aktivitas dan ruang privasi yang dapat dikerjakan pasangan)/aktivitas sosial
-agama
-sikap terhadap perkawinan
-pengelolaan keuangan
- berkaitan dengan hubungan seks
-kepedulian terhadap pasangan
-hubungan dengan keluarga dari pasangan..siapa yg ikut dengan kita
-cara pengasuhan anak/konsep pengasuhan anak


2. penyesuaian
• pasangan
a. tingkat kematangan
b. kestabilan emosi
c. rasa aman yg dimiliki suami istri sebelum menikah
hal ini jg dipengaruhi ol latar belakang keluarga,pengasuhan ortu,konflik dg ibu,suku, keyakinan,
• ortu pasangan (kenali tipe mertua anda)
• keluarga pasangan

Beberapa factor yang mempengaruhi tingkat penyesuaian pada sebuah perkawinan:
1. usia ketika menikah
2. hubungan dengan ortu
3. kondisi perkawinan ortu
4. kemampuan bersosialisasi
5. religiusitas
6. sikap terhadap perkawinan
7. tingkat penyesuaian suami istri sebelum menikah
8. motivasi melakukan perkawinan
9. proses memilih pasangan
10. karakteristik demografi suami istri
individu yg memiliki kecerdasan emosional (matang n dewasa) yg tinggi dapat menyesuaikan dirinya dg baik seprti :org yg dapat menyelesaikan masalah dg baik,memahami motivasi manusia, dapat berfikir mandiri,btanggungjawab thp kesalahan yg dilakukan,dpt menahan keinginan dan siap u berkorban
4. mengetahui cara menyelesaikan konflik :
-kompromi :menyatukan pendapat atau visi misi.melalui kesepakatan suami istri meraih tingkat penyesuaian perkawinan yg tinggimenumbuhkan saling percaya n aman. Ke2belah pihak tdk merasa melakukan pengorbanan
-akomodasi :pasangan berada pada posisi yg bertolak belakang,karakter yg berbeda namun menerima kenyataan bahwa mereka berbedaada diskusi umenguntungkan kedua belah pihak
-permusuhan :sering berantem,sama-sama puas bila menyelesaikan dg konflikpernikahan diwarnai dengan ketegangan
Ada 5 tipe perkawinan :
1. perkawinan yg diliputi konflik
pd tipe ini perkawinan selalu diliputi konflik setiap harinya. Namun pasangan masih mempertahankan kelanjutan perkawinannya..walau pertengkaran sering terjadi namun masih terlihat rukun bila di depan umum.dipertahankan kr factor kohesivitas Daya lekat
2. perkawinan yg terasa hambar
Terasa hambar, tidak menggairahkan, namun tdk ada konflik.--> tdk ada ancaman yg c serius, pasangan sudah tdk saling menghiraukan. Bertahan karena anak,tradisi keluarga/keyakinan, kepemilikan bersama
3. perkawinan yg cukup nyaman
merasa cocok,berbagi aktivitas dan kesenangan dan enjoy dengan perkawinan mereka.aktivitasnya tidak vital
4. perkawinan yg menunjukkan adanya kativitas yg vital (vital relationship)bersedia bkorban demi memuaskan pasangannya
5. total relationship (perkawinan yg menunjukkan adanya hubungan totalitas antara suami istri).suami istri kompak dan totalitas berbagi minat dan aktivitas pada semua hal yg ada dalam perkawinan.(/span)

Tidak ada komentar: