Sabtu, 06 Desember 2008

Bunda….

keinginan terbesarku untuk membahagiakanmu membuatku telah salah jalan
kuselalu berfikir dengan uang dan karier yang bagus, dengan materi yang berlimpah kubisa membuatmu bangga dan tersenyum. Dan bisa berkata dengan semua orang..inilah anakku yang telah sukses.’namun bunda, setelah ku lepas darimu dan kumerasa bahwa aku telah hidup mandiri tanpamu. Kutelah bahagia karena aku tidak lagi menjadi beban hidupmu. Ku hilang dan tak beri apa-apa padamu. Kasih sayang dan materi...
kini setelah ku benar-baner lepas dari sangkarmu..setelah enam tahun dan kesuksesan yang kutargetkan belum jua ada. Kulelah karena belum menjadi yang kuinginkan. Kutersadar...kau telah tua dan kurus. Tak sedikitpun ku melihat dirimu. bahwa kau...hanya butuh cinta dan kasih dariku.bunda...ketika aku hanya hadir dan sekedarnya saja menyapamu, kau tetap tersenyum tapi aku bisa melihat kesedihan dan kekecewaan dari matamu..bunda maafkan aku. Aku lupa, aku telah menjadi anak durhaka. Aku bersalah karena telah khilaf, ku tak lagi menjadi anakmu. Bunda hatiku telah beku selama ini. Kuterlalu mementingkan segala ego dan kepentinganku, bahwa tiada hari tanpa kesibukanku.
Bunda ...kurindu dirimu. Kurindu senyum tulusmu, kurindu belainmu, kurindu marahmu, kurindu masakanmu, kurindu tidur dipangkuanmu. Bunda kumengerti jika sempat terucap bahwa kau menyesal aku ada. Aku mengerti..katakan itu bunda biar hatimu lega, keluarkan semua kebencianmu padaku. Bunda aku mengerti. Bunda hanya satu pintaku pada-Nya. Aku bersyukur kutersadar disaat kau masih hidup, disaat kubisa menyadarkanmu, disaat kau butuh teman untuk membuang masa-masa penuh derita. Bunda kuingin jadi anakmu lagi. Ku ingin membahagiakanmu di masa-masa tuamu...bunda maafkan aku, keinginan terbesarku adalah membuatmu tersenyum dan bangga memilikiku. Bunda liea sayang kamu...bundaku, mamiku...jangan pernah berfikir sedikitpun bahwa liea akan meinggalkanmu. Tersenyumlah...karena liea selalu ada untukmu. I love u bundaku. Belahan hatiku....doakan aku bunda agar bisa menjadi anak yang bisa kau banggakan.



Yogyakarta


17 februari 2007

Tidak ada komentar: